INCA Residence Seputar Residence Tipe Rumah Susun: Menjawab Tantangan Hunian Modern

Tipe Rumah Susun: Menjawab Tantangan Hunian Modern


Tipe Rumah Susun

Jakarta, incaresidence.co.id – Setiap kali kita bicara soal krisis hunian di kota besar, satu nama yang pasti muncul adalah: Tipe Rumah Susun. Dulu, konsep ini dianggap alternatif terakhir. Kini, ia menjadi solusi yang makin banyak dicari. Tapi sebelum terlalu jauh, mari kita jujur dulu: apa sih sebenarnya rumah susun itu?

Secara sederhana, rumah susun adalah bangunan bertingkat yang dibagi menjadi unit-unit hunian. Masing-masing unit dihuni oleh keluarga berbeda, dan biasanya memiliki fasilitas bersama seperti tangga, lorong, taman, atau ruang cuci. Istilah resminya ada dalam UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

Dalam praktiknya, rumah susun hadir dalam banyak bentuk dan segmen. Ada yang disubsidi pemerintah, ada yang komersial. Ada yang benar-benar terjangkau, ada juga yang harganya setara rumah tapak elit.

Anekdot fiktif: seorang pemuda bernama Rian, lulusan baru dari universitas negeri di Bandung, baru saja diterima kerja di Jakarta. Dengan gaji pas-pasan dan tabungan tipis, ia jelas tak mampu beli rumah di pinggiran. Tapi ketika ia tahu ada rumah susun sewa di kawasan Rawasari yang dikelola pemda, dengan sewa di bawah Rp1 juta per bulan, dia langsung pindah. “Nggak besar, tapi bersih dan strategis. Bisa naik Transjakarta ke kantor cuma 20 menit,” ujarnya.

Kisah seperti Rian makin sering terjadi. Dan di sinilah pentingnya memahami tipe rumah susun yang tersedia — supaya kita bisa memilih yang paling cocok, bukan sekadar ikut tren.

Jenis dan Tipe Rumah Susun yang Berlaku di Indonesia

Tipe Rumah Susun

Banyak orang berpikir rumah susun itu ya cuma “rusun biasa.” Padahal, ada beragam jenis dan tipe rumah susun yang secara struktur, fungsi, dan pengelolaan sangat berbeda satu sama lain. Berikut pembagiannya:

1. Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)

Rusunawa adalah rumah susun milik pemerintah (pusat atau daerah) yang disewakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Biaya sewanya sangat terjangkau, mulai dari Rp300 ribuan hingga Rp900 ribu tergantung lokasi dan tipe unit.

Ciri khas:

  • Tidak bisa dimiliki, hanya disewa.

  • Biasanya 4–10 lantai, tanpa lift.

  • Diperuntukkan bagi buruh, pekerja informal, atau pendatang baru kota.

2. Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami)

Ini adalah versi yang bisa dibeli. Pemerintah memberikan subsidi DP dan bunga KPR agar harganya terjangkau. Target utamanya juga MBR, namun sudah lebih longgar.

Ciri khas:

  • Bisa dimiliki pribadi.

  • Harga di bawah Rp350 juta.

  • Proses beli melalui KPR subsidi pemerintah.

3. Rumah Susun Komersial

Inilah tipe yang paling umum dijumpai di kota besar dalam bentuk apartemen. Semua aspek dikelola oleh swasta dan harga sepenuhnya mengikuti pasar.

Ciri khas:

  • Dilengkapi lift, parkiran, keamanan 24 jam.

  • Fasilitas bisa sangat lengkap (kolam renang, gym, dll).

  • Harga bervariasi: dari Rp400 juta hingga miliaran.

4. Rumah Susun Khusus

Dibangun oleh pemerintah untuk keperluan tertentu, misalnya untuk relokasi warga terdampak proyek nasional atau bencana alam. Biasanya bersifat sementara.

Contohnya adalah rusun untuk korban banjir di Kampung Pulo, atau untuk warga yang terdampak pembangunan tol.

Setiap tipe rumah susun memiliki peruntukannya masing-masing. Memaksakan diri masuk ke tipe yang tidak sesuai segmentasi hanya akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Rumah Susun

Seperti semua pilihan tempat tinggal, rumah susun punya plus dan minusnya. Yang penting adalah memahami kedua sisi ini sebelum membuat keputusan.

Kelebihan:

  1. Harga Terjangkau
    Rumah susun (terutama rusunawa dan rusunami) adalah pilihan paling masuk akal bagi mereka yang belum mampu beli rumah tapak.

  2. Lokasi Strategis
    Kebanyakan rumah susun dibangun di pusat kota atau dekat transportasi publik, sehingga hemat waktu dan ongkos.

  3. Fasilitas Bersama
    Beberapa rusun menyediakan fasilitas seperti taman, ruang serbaguna, lapangan kecil, hingga koperasi warga.

  4. Ramah untuk Komunitas
    Tinggal dalam satu kompleks memungkinkan penghuni saling kenal. Ini memperkuat rasa solidaritas sosial, apalagi di rusun sewa.

Kekurangan:

  1. Privasi Terbatas
    Dinding tipis, suara dari unit sebelah kadang terdengar. Ditambah aktivitas di lorong dan tangga yang kadang padat.

  2. Aturan Kolektif
    Sebagai tempat tinggal komunal, semua aktivitas dibatasi oleh peraturan bersama. Nggak bisa sembarangan renovasi atau pasang parabola.

  3. Manajemen Sering Bermasalah
    Di rusun yang dikelola pemerintah, sering terjadi kendala dalam perawatan bangunan karena anggaran terbatas.

  4. Stigma Sosial
    Masih banyak masyarakat yang memandang rumah susun sebagai “tempat tinggal orang miskin”, meski faktanya tak selalu begitu.

Contoh nyata: di satu rusunami di Jakarta Timur, ada seorang PNS golongan III dan pegawai swasta yang tinggal bertetangga. “Dulu kami ragu tinggal di rusun, takut image jelek. Tapi ternyata bersih, aman, dan dekat kantor,” ujar salah satu penghuni.

Bagaimana Memilih Tipe Rumah Susun yang Sesuai Kebutuhan?

Tinggal di rumah susun bukan soal ikut tren atau karena teman bilang bagus. Perlu perhitungan matang agar tidak menyesal di kemudian hari. Berikut panduan memilihnya:

1. Hitung Anggaran Secara Realistis

Jika kamu baru kerja dan belum punya tabungan, rusunawa bisa jadi pilihan awal. Tapi kalau kamu sudah stabil, bisa mulai lirik rusunami atau apartemen komersial.

2. Cek Lokasi dan Akses Transportasi

Pastikan rumah susun dekat tempat kerja atau pusat aktivitas harian. Akses ke transportasi umum seperti MRT, LRT, atau bus kota adalah nilai tambah.

3. Perhatikan Fasilitas dan Lingkungan

Cek apakah ada ruang bermain anak, pos keamanan, taman, atau ruang cuci jemur. Jangan remehkan detail seperti sirkulasi udara dan pencahayaan.

4. Pahami Skema Kepemilikan

Kalau kamu pilih rusunami, pelajari syarat KPR subsidi. Jika sewa rusunawa, pastikan ada kontrak resmi agar tidak digusur sepihak.

5. Survei Penghuni Lain

Jangan malu ngobrol dengan penghuni lama. Tanyakan soal keluhan yang sering muncul, apakah manajemen responsif, dan bagaimana suasana sehari-hari.

Ingat, rumah bukan cuma tempat tidur. Tapi tempat kembali dan tumbuh. Pilih tipe rumah susun yang tidak hanya cocok dengan kantongmu, tapi juga dengan ritme hidupmu.

Masa Depan Rumah Susun di Indonesia — Menuju Hunian Vertikal yang Layak Huni

Tren global menunjukkan bahwa urbanisasi akan terus meningkat. Di Indonesia, angka urbanisasi diprediksi mencapai 68% pada tahun 2045. Artinya, kebutuhan akan hunian akan semakin mendesak. Rumah tapak tak akan sanggup memenuhi permintaan di tengah keterbatasan lahan kota. Maka, rumah susun adalah keniscayaan.

Pemerintah pun mulai mendorong transformasi rusun agar tak lagi dianggap murahan. Konsep “mid-rise housing” dan “smart rusun” mulai diperkenalkan di beberapa kota. Contohnya di Surabaya, ada rumah susun pintar yang dilengkapi Wi-Fi publik dan pengelolaan sampah otomatis.

Sektor swasta juga mulai masuk ke segmen hunian vertikal kelas menengah bawah. Kolaborasi antara pengembang dan BUMN menciptakan tower apartemen subsidi yang tetap nyaman dan estetik.

Namun pekerjaan rumah masih banyak. Mulai dari revisi aturan pengelolaan rusun, peningkatan kualitas konstruksi, hingga edukasi warga tentang hidup di hunian komunal.

Kita perlu menyadari bahwa rumah susun bukan solusi darurat. Tapi justru format masa depan. Hunian yang hemat lahan, hemat energi, dan bisa dirancang dengan konsep komunitas inklusif.

Penutup: Rumah Susun Bukan Pilihan Terpaksa, Tapi Alternatif Modern

Tinggal di rumah susun tak lagi sekadar pilihan karena tidak mampu beli rumah tapak. Ia adalah jawaban terhadap tantangan zaman: keterbatasan lahan, kemacetan kota, hingga krisis perumahan.

Apapun tipe rumah susun yang kamu pilih — rusunawa, rusunami, atau apartemen komersial — yang terpenting adalah bagaimana kamu menjadikannya rumah. Tempat hidup yang manusiawi, aman, dan penuh makna.

Karena rumah bukan soal besar kecilnya ruang, tapi tentang bagaimana kita bisa tumbuh dan bermimpi di dalamnya.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Seputar Residence

Baca Juga Artikel dari: Akses Transportasi: Kunci Hunian Dengan Kemudahan Mobilitas

Author