JAKARTA, incaresidence.co.id – Pernah nggak sih, ngebayangin punya rumah yang vibe-nya kayak di tepi pantai? Aku sendiri dulu ngerasa Coastal Style tuh cuma buat villa-villa di Bali atau rumah mahal di Seputar Residence. Ternyata enggak! Siapapun bisa banget, termasuk aku (dan kamu pastinya), bikin rumah berasa liburan tiap hari dengan sentuhan coastal style. Dan jujur, ada suka-dukanya juga yang nggak aku sangka pas proses mulai sampai akhirnya settle.
Aku & Coastal Style: Dari Suka-Suka Sampai Ketagihan
Awalnya, coastal style cuma aku kenal dari Pinterest sama Instagram—foto ruangan putih-biru, vibes santai, terus ada anyaman dan tanaman-tanaman. Jujur, aku sempat mikir, “Ih, kayaknya ribet deh aplikasinya.” Tapi setelah pindah rumah, aku pengen sesuatu yang beda. Bosen sama nuansa urban, akhirnya aku coba mix gaya coastal, plus dapet inspirasi juga dari Seputar Residence yang punya banyak interior kece.
Jalanin coastal style itu nggak selalu mulus, bro. Aku sempat kena jebakan klasik: terlalu banyak motif laut sampai ruangan malah keliatan norak. Lampu kerang, bantal bintang laut di mana-mana, ujung-ujungnya pusing sendiri, hahahaha. Tapi dari situ aku belajar banget, less is more kalau urusan coastal vibes!
Mengerti Coastal Style Biar Nggak Salah Kaprah
Coastal style itu intinya menciptakan suasana yang ringan, dingin, santai, dan open space kayak di tepi pantai. Identiknya sama warna putih, biru, beige pasir, plus aksen kayu alami. Bedain sama nautical style ya—kalau nautical itu full tema kapal dan laut, sedangkan coastal lebih soft dan kalem.
Biar gampang, aku mulai dengan tiga hal dasar. Pertama, warna-warna cerah dan netral—putih, krem, biru lembut, hijau laut. Kedua, furniture yang simple dan nggak bulky, biasanya dari kayu atau rotan. Ketiga, pencahayaan alami maksimal! Buka jendela lebar-lebar, pasang gordyn tipis, dan taruh cermin buat mantulin cahaya.
Bukti Nyata di Rumah: Transformasi Gaya Santai Ala Pantai
Jadi, waktu renovasi kamar, aku mulai dari hal kecil. Cat tembok warna putih tulang (bukan putih nasi, ya, biar nggak nyilau). Abis itu, aku sempat hunting furniture rotan bekas di marketplace. Sumpah, hasilnya natural banget, beneran kayak di Seputar Residence! Karpet anyam, pot tanaman monstera di pojokan, plus bean bag biru navy yang simple tapi eye-catching banget.
Kunci suksesnya? Sebenarnya itu play with texture, bukan motif. Jangan sampai kamu malah terlalu banyak print kerang atau ikan hiu, nanti jatohnya malah kayak toko souvenir. Sentuhan coastal itu subtle—mainkan tekstur kain linen, kayu driftwood, kaca bening, atau keramik polos.
Common Mistakes yang Aku Sendiri Pernah Alamin
1. Kebanyakan Warna Biru: Awalnya kegirangan, semua dibiruin. Lupa kalau coastal nggak harus biru semua. Akhirnya bosen sendiri, untung cat gampang diatur ulang.
2. Over Aksesoris Laut: Ini fatal. Pengen estetik, malah kayak museum maritime. Sekarang lebih pilih satu dua aksesori, kayak vas kaca isi pasir dan lilin.
3. Lupa Tentang Fungsi: Keasikan dekor, sempat ada area yang jadi nggak nyaman, kayak ruang keluarga yang terlalu banyak kursi nggak kepake. Coastal harusnya tetep cozy dan fungsional.
Tips Coastal Style Biar Gak Kaku, Beneran Beda!
Berikut tips jitu yang aku 100% rekomendasiin kalau kamu pengen coastal style di rumah tanpa drama atau kesalahan kayak aku:
- Warna Netral Dulu: Jadikan warna dasar netral, biru atau hijau laut cuma jadi aksen. Dinding, langit-langit, dan parket usahakan senada.
- Minimalis Tapi ‘Hidup’: Gaya coastal itu harus minimalis, tapi jangan sampe sepi. Taruh tanaman segar, atau lampu gantung unik biar ruang terasa hidup.
- Tekstur, Tekstur, Tekstur!: Linen, rotan, kayu, dan sedikit keramik. Jangan ragu mixing semua itu asal masih satu tone warna. Aku suka banget mix karpet anyam sama pouf rajut, efeknya hangat tapi fresh.
- Sentuhan Natural: Pakai barang-barang alami. Misal, batok kelapa buat vas, atau keranjang rotan buat storage. Unik dan eco-friendly!
- Pencahayaan Maksimal: Open window seluas-luasnya atau kalau di apartemen, pakai tirai putih tipis. Pagi hari, ruangan langsung “cling”.
Jangan takut salah, coastal style itu nggak harus ‘sempurna’. Justru let it flow biar tercipta suasana yang nyaman dan personal, kayak rumah impian di Seputar Residence itu lho. Dan yang nggak kalah seru, barang thrift punya sensasi sendiri pas hunting. Apalagi kalau dapet furniture vintage, kesan coastal makin berasa klasik, bukan sekedar trend musiman.
Fakta Menarik & Insight Personal: Kenapa Coastal Style Selalu Dicari?
Pernah baca penelitian (HomeDesign Mag, 2023), ternyata 67% urban millennials Asia, termasuk Indonesia, pengen rumah yang “chillable”—artinya mudah bikin relax walau lagi hectic. Coastal style jadi favorit karena nggak repot dirawat dan selalu eye-catching buat tamu. Dan, ini juga aku rasain sendiri, waktu teman dateng ke rumah langsung bilang, “Wih, serasa holiday padahal rumah sendiri!” Nah, worth it banget kan?
Aku juga sadar gaya coastal bisa naikin mood. Pas pandemi, hampir semua aktivitas di rumah, coastal vibes bikin mental lebih stabil loh. Coba deh, pasang diffuser aroma vanilla atau citrus biar makin dapet nuansanya.
Pelajaran Berharga dari Proses Penerapan Coastal Style
Dari semua trial and error, pelajaran paling penting itu: slow down dan jangan buru-buru pengen perfect. Enjoy perjalanan ngerapihin rumah, nikmati tiap proses mix and match. Coastal style bukan soal pamer hasil akhir Instagram, tapi soal rasa nyaman tinggal di rumah sendiri. Nggak heran sih, banyak hunian hits di Seputar Residence juga nggak semuanya terlalu “niat”—justru main di detail kecil aja bisa langsung berasa sreg.
Satu lagi, konsisten itu kunci. Jangan langsung ganti interior tiap ada trend. Coastal style itu timeless, jadi tetep bertahan bertahun-tahun asalkan style-nya nggak overdone. Sering cek Pinterest boleh, tapi adaptasi sama karakter rumah sendiri ya. Nggak semua inspirasi cocok diimplementasiin plek ketiplek.
Inspirasi Coastal Style Favorit ku: Kombinasi Lokal & Global
Sering dapet pertanyaan, “Apa coastal style harus boros beli barang?” Jawabannya: enggak, Bro! Mix barang thrift-an, DIY, sampai warisan nenek bisa lho dipake jadi centerpiece coastal style. Aku suka kombinasi kerajinan rotan lokal ditambah lampu meja impor (model marine) yang nemu di toko bekas. Kreatif, irit, dan unik, plus nggak gampang bosen soalnya ada sentuhan personal.
Coba deh survey rumah-rumah di Seputar Residence, hampir semua gaya coastal selalu ada elemen tropis kayak anyaman atau kain etnik. Itu nunjukin coastal style bisa fleksibel mengikuti karakter lokal Indonesia, bukan cuma Western look doang.
Kesimpulan: Biar Rumahmu Jadi Oase Pribadi!
Beneran nggak rugi berproses nyobain coastal style di rumah sendiri. Selain menambah nilai estetika, bisa jadi oase santai di tengah rutinitas padat. Kesalahan pun pasti ada, tapi itu yang bikin makin paham dan kreatif. Coastal style buatku adalah perjalanan, bukan tujuan kaku. Sekali coba, dijamin nagih buat eksplor bagian lain rumah!
So, tunggu apa lagi, coba deh sedikit demi sedikit sisipkan coastal style di ruang favoritmu—entah ruang tamu, kamar, atau dapur. Jangan lupa share pengalaman atau tips unik kamu juga ya. Siapa tahu, next rumah hits di Seputar Residence terinspirasi dari ceritamu!
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Seputar Residence
Baca juga artikel lainnya: Rumah Jepang: Inspirasi Hunian Nyaman & Anti Mainstream