Jakarta, incaresidence.co.id – Jika dulu rumah tapak dianggap sebagai simbol kesuksesan, kini banyak orang terutama generasi milenial dan Gen Z lebih memilih apartemen sewa sebagai hunian. Fenomena ini bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan jawaban atas kebutuhan praktis masyarakat perkotaan.
Bayangkan kisah fiktif Raka, seorang karyawan start-up di Jakarta Selatan. Dengan mobilitas tinggi, ia butuh hunian dekat kantor dan fasilitas umum. Membeli rumah di tengah kota sudah tidak realistis karena harga selangit. Pilihan jatuh pada apartemen sewa di area Kuningan. Tidak besar, hanya 36 m², tapi cukup untuk dirinya yang lajang. Ia bisa bekerja, beristirahat, sekaligus menikmati fasilitas gym dan kolam renang di bawah satu atap.
Cerita seperti Raka bukanlah hal langka. Data dari berbagai laporan properti di Indonesia menunjukkan permintaan apartemen sewa meningkat tajam, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Medan.
Mengapa? Karena apartemen sewa menawarkan fleksibilitas. Tidak perlu mengikat diri dengan cicilan KPR 20 tahun, tidak perlu pusing dengan biaya renovasi besar. Hunian ini bisa disewa bulanan, tahunan, bahkan harian, sesuai kebutuhan penghuni.
Jenis-Jenis Apartemen Sewa yang Populer di Indonesia
Sebelum memilih apartemen sewa, penting untuk tahu jenis-jenisnya. Masing-masing punya kelebihan, kelemahan, serta target penghuninya.
Studio Apartment
- Ukuran kecil, biasanya 20–35 m².
- Satu ruang multifungsi (tidur, kerja, dapur mini).
- Cocok untuk mahasiswa atau pekerja single yang butuh hunian praktis.
1 Bedroom Apartment (1BR)
- Lebih luas dari studio, sekitar 35–45 m².
- Memiliki kamar tidur terpisah.
- Ideal untuk pasangan muda atau pekerja yang butuh ruang lebih lega.
2 Bedroom Apartment (2BR)
- Luas 45–70 m².
- Cocok untuk keluarga kecil dengan satu anak.
3 Bedroom Apartment (3BR)
- Biasanya lebih dari 70 m².
- Diperuntukkan keluarga besar atau mereka yang ingin ruang kerja pribadi di rumah.
Serviced Apartment
- Dilengkapi layanan housekeeping, laundry, hingga room service.
- Lebih mirip hotel, tapi bisa disewa jangka panjang.
- Populer di kalangan ekspatriat atau pebisnis yang sering berpindah kota.
Apartemen Harian
Disewakan mirip hotel via platform online.
Banyak dipilih oleh traveler atau pekerja yang hanya butuh hunian sementara.
Fenomena lain yang muncul adalah “co-living apartment” atau apartemen dengan konsep berbagi ruang. Biasanya ditempati oleh anak muda perantauan untuk menghemat biaya sekaligus memperluas jejaring sosial.
Biaya Apartemen Sewa: Berapa Sebenarnya yang Harus Disiapkan?
Biaya apartemen sewa sangat bervariasi, tergantung lokasi, fasilitas, dan jenis unit. Mari kita bedah secara realistis.
-
Jakarta Pusat
Apartemen di kawasan elit seperti Sudirman atau Kuningan bisa mencapai Rp8–15 juta per bulan untuk 1BR. Studio yang sederhana masih di kisaran Rp4–6 juta. -
Jakarta Timur atau Bekasi
Lebih terjangkau. Studio bisa Rp2,5–3,5 juta per bulan. -
Bandung dan Surabaya
Kisaran harga Rp3–6 juta per bulan untuk unit standar. -
Kota Satelit
Depok, Tangerang, dan Bogor punya banyak apartemen sewa mahasiswa, mulai dari Rp1,5–3 juta per bulan.
Selain sewa bulanan, ada juga sistem sewa tahunan yang biasanya lebih hemat. Misalnya, apartemen di BSD ditawarkan Rp35 juta per tahun, lebih murah daripada membayar Rp3,5 juta per bulan.
Namun jangan lupa biaya tambahan:
-
Service Charge: biaya kebersihan, keamanan, dan perawatan fasilitas (Rp500 ribu–Rp1,5 juta per bulan).
-
Deposit: uang jaminan biasanya setara 1–3 bulan sewa.
-
Parkir: Rp200 ribu–Rp500 ribu per bulan jika punya kendaraan pribadi.
Cerita fiktif lainnya datang dari Dina, seorang mahasiswi di Bandung. Ia awalnya tergoda iklan apartemen Rp2 juta per bulan. Namun, setelah masuk, ternyata ada tambahan biaya listrik, internet, dan service charge hingga Rp700 ribu. Akhirnya, biaya bulanan mencapai Rp2,7 juta. Ini sering jadi kejutan tak menyenangkan bagi penyewa pemula.
Tips Memilih Apartemen Sewa yang Tepat
Apartemen sewa bukan hanya soal harga, tapi juga kenyamanan dan keamanan. Berikut beberapa tips praktis:
Pilih Lokasi Strategis
- Dekat dengan kantor, kampus, atau pusat transportasi.
- Jangan tergoda harga murah tapi jauh dari aktivitas harian.
Cek Fasilitas
- Apakah ada gym, kolam renang, minimarket, atau ruang serbaguna?
- Fasilitas ini bisa menghemat biaya bulanan (misalnya, tidak perlu bayar gym membership lagi).
Bandingkan Harga Pasar
Jangan langsung deal. Cari tahu harga sewa di apartemen lain dengan spesifikasi serupa.
Periksa Kontrak Sewa
Pastikan ada transparansi mengenai biaya tambahan.
Periksa klausul mengenai pembatalan kontrak, keterlambatan bayar, atau perpanjangan sewa.
Lakukan Inspeksi Unit
Cek kondisi AC, kamar mandi, dapur, dan instalasi listrik.
Jangan ragu minta perbaikan sebelum tanda tangan kontrak.
Pertimbangkan Jangka Waktu
Sewa harian/mingguan cocok untuk traveler.
Sewa tahunan lebih hemat bagi pekerja atau mahasiswa.
Menurut laporan media properti di Indonesia, penyewa yang teliti di awal biasanya lebih puas dalam jangka panjang karena terhindar dari biaya tak terduga.
Tren Apartemen Sewa di Indonesia: Dari Milenial hingga Ekspatriat
Beberapa tren apartemen sewa yang sedang berkembang:
-
Co-Living
Konsep berbagi ruang dengan penyewa lain. Cocok bagi anak muda yang ingin menghemat biaya sekaligus memperluas relasi sosial. -
Smart Apartment
Dilengkapi teknologi modern: smart lock, CCTV mandiri, bahkan aplikasi khusus penghuni untuk bayar sewa dan booking fasilitas. -
Apartemen Dekat Transportasi Publik
Lokasi dekat MRT Jakarta, LRT, atau stasiun KRL jadi incaran utama. Mobilitas lebih cepat dan hemat. -
Pasar Ekspatriat
Banyak ekspatriat memilih serviced apartment dengan sewa Rp20–40 juta per bulan. Fasilitas lengkap dan layanan housekeeping jadi daya tarik utama. -
Hunian Ramah Lingkungan
Apartemen dengan konsep green building mulai naik daun, terutama bagi penyewa yang peduli isu lingkungan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa apartemen sewa bukan sekadar tempat tinggal, melainkan gaya hidup modern.
Tantangan dan Kendala dalam Menyewa Apartemen
Meski praktis, apartemen sewa juga punya tantangan:
-
Biaya Tinggi di Pusat Kota
Banyak pekerja harus kompromi: lebih mahal tapi dekat kantor, atau lebih murah tapi jauh. -
Kebijakan Manajemen
Tidak semua apartemen mengizinkan hewan peliharaan. Ada juga yang melarang menyewakan kembali unit di platform online. -
Kebisingan dan Privasi
Tinggal di gedung tinggi dengan banyak penghuni berarti harus siap berbagi dinding dengan tetangga. -
Fluktuasi Harga Sewa
Harga sewa bisa naik drastis tiap tahun, terutama di lokasi strategis.
Namun, banyak penyewa tetap bertahan karena fleksibilitas yang ditawarkan jauh lebih menarik daripada mengikat diri dengan cicilan rumah.
Kesimpulan: Apartemen Sewa sebagai Solusi Hunian Masa Kini
Apartemen sewa kini bukan hanya pilihan sementara, tetapi bagian dari gaya hidup modern masyarakat urban. Dengan fleksibilitas, fasilitas, dan lokasi strategis, hunian ini jadi jawaban bagi pekerja, mahasiswa, hingga ekspatriat.
Tentu ada tantangan, mulai dari biaya tambahan hingga kebijakan manajemen. Namun, dengan perencanaan matang, apartemen sewa bisa jadi solusi nyaman, aman, sekaligus efisien.
Seperti kisah Raka dan Dina tadi, apartemen sewa bukan hanya soal tempat tidur, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani hidup di tengah hiruk pikuk kota besar.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Seputar Residence
Baca Juga Artikel Dari: Apartemen Mewah: Simbol Hunian, Gaya Hidup, dan Investasi