JAKARTA, incaresidence.co.id – Gaya arsitektur terus mengalami perubahan dari masa ke masa. Namun, beberapa gaya tetap bertahan dan bahkan semakin digemari karena keunikan serta nilai historisnya. Salah satunya adalah rumah art deco sebuah mahakarya visual yang mencerminkan perpaduan antara seni dan teknologi. Di artikel ini, saya akan mengajak Anda menjelajahi dunia art deco lebih dalam, dari sejarahnya, ciri khas bangunannya, hingga alasan mengapa rumah bergaya ini kembali diminati saat ini.
Awal Mula Gaya Art Deco dalam Arsitektur
Secara historis, Seputar Residence ini gaya art deco pertama kali muncul di Prancis pada awal abad ke-20, tepatnya setelah Perang Dunia I. Meski mulanya berfokus pada seni dekoratif, gaya ini dengan cepat menyebar ke dunia arsitektur.
Saat pameran Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes diadakan pada tahun 1925 di Paris, arsitektur art deco mulai dikenal luas. Tidak hanya di Eropa, tetapi juga merambah ke Amerika Serikat, bahkan ke Indonesia yang kala itu masih berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
Ciri Khas Rumah Art Deco yang Memikat Mata
Rumah art deco memiliki elemen yang begitu mencolok dan mudah dikenali. Simetri yang kuat, bentuk geometris tegas, serta perpaduan material modern menjadi ciri utamanya. Biasanya, rumah ini menggunakan ornamen berupa pola zigzag, chevron, dan garis-garis paralel.
Selain itu, art deco kerap memadukan beton dengan baja dan kaca, menciptakan tampilan yang bersih namun elegan. Bahkan, penggunaan lampu kaca patri dan detail ukiran logam menjadikan rumah bergaya ini sangat memesona.
Mengapa Rumah Art Deco Kembali Populer Saat Ini?
Tren desain memang bersifat siklus. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya retro dan vintage, art deco kembali jadi sorotan. Banyak orang kini ingin menggabungkan keindahan masa lalu dengan kenyamanan modern. Oleh karena itu, rumah art deco menjadi pilihan menarik.
Gaya ini juga memberikan identitas yang kuat bagi penghuninya. Tidak heran jika hunian art deco kini dianggap sebagai simbol kepribadian berkelas dan berani tampil beda.
Perbedaan Rumah Art Deco dan Art Nouveau
Walaupun terdengar mirip, sebenarnya art deco dan art nouveau memiliki karakter yang sangat berbeda. Art nouveau lebih organik, mengusung bentuk lengkung dan motif natural seperti tanaman serta bunga.
Sebaliknya, art deco lebih kaku dan futuristik. Ia menonjolkan bentuk persegi, simetri, dan kemewahan gaya industri. Dengan begitu, kita bisa melihat bahwa keduanya hadir dari dua perspektif artistik yang berbeda walau berasal dari era yang hampir bersamaan.
Sentuhan Lokal dalam Indonesia
Menariknya, rumah juga mendapatkan sentuhan lokal di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari bangunan peninggalan kolonial di Bandung, seperti Villa Isola, Gedung Sate, dan Hotel Savoy Homann.
Pengaruh tropis terlihat jelas pada bukaan-bukaan besar, ventilasi silang, dan atap yang disesuaikan dengan iklim lembap. Maka, bisa dikatakan bahwa gaya ini berhasil beradaptasi tanpa kehilangan identitasnya.
Interior Rumah Art Deco: Elegan tapi Tetap Fungsional
Tidak hanya bagian luar, interior rumah pun sangat khas. Biasanya, ruangan ditata dengan perabot berdesain ramping namun tetap berkelas. Furniture seringkali menggunakan bahan logam krom, kaca, dan kayu mahoni yang dipernis mengkilap.
Selain itu, pola lantai mozaik atau marmer berpadu dengan karpet bercorak geometris mempertegas nuansa era 1920-an yang glamor. Meskipun dekoratif, tata ruang tetap dirancang untuk menunjang aktivitas harian dengan fungsionalitas tinggi.
Warna-Warna Khas dalam Desain Art Deco
Berbicara soal warna, art deco identik dengan warna-warna berani namun terkontrol. Kombinasi hitam, putih, emas, merah marun, dan navy blue sangat sering digunakan.
Di sisi lain, pemakaian aksen metalik seperti perunggu atau perak menambah kesan mewah. Warna-warna ini biasanya diimbangi dengan pencahayaan ambient untuk menciptakan suasana dramatis namun tetap hangat.
Menyesuaikan dengan Kehidupan Modern
Saat ini, banyak pemilik rumah ingin mempertahankan estetika art deco sambil mengintegrasikan teknologi modern seperti smart home system. Hal ini sebenarnya bukanlah kendala besar, karena gaya art deco bersifat adaptif terhadap perubahan zaman.
Misalnya, pencahayaan LED dapat menggantikan lampu gantung kristal klasik tanpa mengurangi kemewahan ruang. Begitu pula dengan penambahan perangkat dapur pintar yang tetap jonitogel login bisa disamarkan dalam lemari art deco.
Langkah-Langkah Merenovasi Rumah Menjadi Gaya Art Deco
Jika Anda tertarik mengubah rumah bergaya biasa menjadi art deco, berikut beberapa langkah sederhana:
-
Pilih Skema Warna yang Tepat: Gunakan kombinasi klasik seperti hitam dan emas, atau biru tua dan perak.
-
Ganti Perabotan: Pilih perabot dengan detail logam dan bentuk geometris.
-
Gunakan Pola Geometris: Terapkan pada dinding, lantai, atau tirai.
-
Pasang Cermin dan Lampu Dekoratif: Ini akan menambah kilau dan ilusi ruang yang lebih luas.
-
Pertimbangkan Simetri: Penataan yang simetris sangat penting dalam rumah art deco.
Kelebihan Memiliki Rumah Art Deco
Beberapa keunggulan rumah art deco antara lain:
-
Visual yang Mewah: Rumah ini selalu tampak elegan dan artistik.
-
Nilai Sejarah: Art deco memiliki warisan budaya yang kuat.
-
Mudah Dikombinasikan: Bisa dipadukan dengan elemen modern tanpa kehilangan identitas.
-
Desain Tahan Lama: Struktur kokoh dan penggunaan material kuat.
Karena alasan-alasan itulah banyak orang mulai tertarik membangun atau merenovasi rumah dengan gaya ini.
Tantangan dalam Merawat
Meski tampak menarik, rumah art deco juga punya tantangan tersendiri dalam hal perawatan. Beberapa material seperti kaca patri dan ornamen logam membutuhkan perhatian ekstra agar tetap mengilap.
Selain itu, bila rumah tersebut merupakan bangunan lama, maka instalasi listrik dan sanitasi perlu diperbarui agar tetap aman. Di sinilah pentingnya perencanaan matang saat merenovasi.
Rumah Art Deco di Tengah Perkotaan
Di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung, kita masih bisa menemukan rumah-rumah art deco yang bertahan. Beberapa bahkan dilestarikan sebagai bangunan cagar budaya.
Walau terhimpit oleh gedung-gedung tinggi, rumah tetap memancarkan aura klasik yang kuat. Hal ini menjadi pengingat bahwa sejarah dan kemajuan bisa berjalan berdampingan.
Pengalaman Pribadi: Menginap di Rumah Art Deco
Saya pernah menginap di sebuah guest house di Bandung yang mengusung gaya art deco. Dari luar, bangunannya tampak kokoh dengan detail geometri di setiap sisi. Begitu masuk ke dalam, saya langsung merasa seperti kembali ke era 1930-an.
Lantainya berlapis ubin bermotif khas, lampunya berkilau dari langit-langit tinggi, dan semua furniture tampak seperti karya seni. Meskipun bergaya klasik, fasilitasnya tetap modern. Bahkan, mereka menyematkan sistem smart lock di pintu kamar yang tampak seperti ukiran logam kuno.
Dari pengalaman itu, saya semakin yakin bahwa rumah art deco bisa menyatukan masa lalu dan masa kini dengan cara yang sangat elegan.
Sebagai Investasi Jangka Panjang
Nilai rumah art deco tidak hanya terletak pada estetika, tetapi juga nilai jualnya yang terus meningkat. Karena termasuk kategori arsitektur langka, rumah bergaya ini biasanya punya pasar tersendiri. Kolektor, pengusaha, hingga pegiat seni rela membayar mahal untuk memilikinya.
Selain itu, jika digunakan sebagai homestay atau galeri, rumah juga bisa mendatangkan penghasilan tambahan.
Rumah Art Deco, Simbol Gaya Hidup dan Warisan Budaya
Sebagai penutup, rumah art deco bukan sekadar tempat tinggal, melainkan pernyataan gaya hidup. Ia menyampaikan pesan bahwa keindahan dan fungsi bisa berjalan bersama. Lebih dari itu, rumah ini juga menjadi saksi sejarah serta simbol perjalanan seni arsitektur dunia.
Jika Anda ingin memiliki hunian yang tak hanya indah tetapi juga penuh makna, maka rumah bisa menjadi pilihan tepat. Dengan perawatan yang baik, rumah ini akan tetap memikat bahkan hingga puluhan tahun ke depan.
Baca Juga Artikel Berikut: Membangun Rumah Idaman: Rekomendasi Realistis dan Inspiratif