INCA Residence Seputar Residence Rusunami Pilihan Hunian Nyaman dan Terjangkau Hidup di Kota

Rusunami Pilihan Hunian Nyaman dan Terjangkau Hidup di Kota



incaresidence.co.id  —   Jujur aja, waktu pertama kali gue denger tentang Rusunami, yang kebayang di kepala itu cuma apartemen mungil dengan fasilitas seadanya. Tapi setelah gue cari tahu lebih jauh, ternyata konsepnya lumayan menarik. Buat orang yang pengen hidup di tengah kota dengan biaya yang masih masuk akal, ini bisa jadi jawaban. Gue inget banget waktu harus milih antara ngekos biasa atau beli unit di rusunami, pikiran gue muter-muter mikirin biaya, lokasi, sampai gaya hidup.

Dari segi pengalaman, tinggal di rusunami bikin gue merasa kayak punya tempat sendiri tanpa harus mikirin kontrakan yang tiap tahun naik. Rasanya lebih lega juga karena meski nggak besar, tapi punya suasana rumah yang bisa diatur sesuai gaya gue sendiri.

Kelebihan Tinggal di Rusunami yang Bikin Gue Betah

Bicara soal kelebihan, menurut gue tinggal di rusunami itu punya beberapa poin plus. Pertama, jelas banget soal lokasi. Biasanya rusunami dibangun di area strategis dekat transportasi umum, jadi gue gampang banget buat commuting ke kantor. Kedua, harganya jauh lebih terjangkau dibanding apartemen komersil lain di kota besar. Bahkan kalau hitung-hitungan jangka panjang, cicilan KPA terasa lebih ringan daripada bayar sewa kos tiap bulan.

Hal lain yang bikin gue nyaman adalah komunitasnya. Tetangga di rusunami biasanya lebih beragam, dari pekerja kantoran sampai keluarga muda. Itu bikin suasana hidup lebih hidup, nggak monoton. Ada juga fasilitas standar seperti taman kecil atau tempat parkir yang walaupun nggak mewah, tapi cukup banget buat kebutuhan sehari-hari.

Kekurangan yang Sering Jadi Bahan Curhat

Meski banyak kelebihan, gue juga nggak bisa nutup mata sama kekurangan tinggal di rusunami. Salah satunya soal ruang yang terbatas. Jujur aja, ukuran unitnya kecil banget, jadi kalau lo tipe orang yang suka barang banyak, mungkin bakal merasa sesak. Belum lagi kalau keluarga makin besar, ruang terasa makin sempit.

Rusunami

Selain itu, fasilitasnya nggak bisa dibandingin sama apartemen mewah. Kadang gue juga ngerasa kurang privasi karena jarak antarunit yang terlalu dekat. Ada juga isu soal parkiran yang terbatas banget, apalagi kalau semua penghuni punya mobil, bisa bikin rebutan tempat setiap hari. Jadi ya, ada kompromi yang harus diterima.

Pengalaman Pertama Gue Masuk Unit dan Menata Ruangan

Waktu pertama kali masuk ke unit rusunami, gue sempet ngerasa aneh. Ruangan kecil, cat dinding standar, dan lantai keramik putih yang bener-bener biasa aja. Tapi justru di situ letak serunya, gue bisa bikin ruangan sesuai gaya gue. Dari yang awalnya kosong melompong, gue ubah jadi tempat tinggal yang lebih homey. Mulai dari naro rak minimalis, beli sofa bed biar hemat ruang, sampai pasang dekorasi sederhana.

Pengalaman ini ngajarin gue kalau kreativitas itu penting banget pas tinggal di rusunami. Walaupun ruang terbatas, kalau lo pintar ngatur, hasilnya bisa keren banget. Bahkan beberapa temen gue yang main ke unit sering bilang, “Wah, cozy juga ya buat ukuran kecil.” Itu bikin gue makin percaya diri kalau punya tempat tinggal sendiri meskipun sederhana.

Kesalahan Umum yang Sering Dilakuin Orang

Gue juga sering ngeliat ada beberapa kesalahan yang harus dihindarin kalau lo punya rusunami. Pertama, beli furnitur kebesaran. Percaya deh, banyak orang yang maksa masukin sofa gede atau meja makan besar ke unit mungil, hasilnya malah bikin ruangan sumpek. Kedua, salah ngatur pencahayaan. Unit kecil itu butuh cahaya natural dan lampu yang pas biar nggak terkesan pengap.

Kesalahan lain adalah lupa mikirin penyimpanan. Banyak penghuni yang numpuk barang di lantai tanpa mikirin solusi vertikal kayak rak dinding. Padahal, di unit terbatas, setiap sudut harus dimaksimalkan. Jadi sebelum lo pindah ke rusunami, ada baiknya planning interior dengan baik biar nggak nyesel di kemudian hari.

Alasan yang Kadang Bikin Gak Nyaman Tinggal di Rusunami

Awalnya gue kira bakal butuh waktu lama buat adaptasi, tapi ternyata gue cukup enjoy. Tinggal di rusunami bikin gue lebih simpel dalam gaya hidup. Gue jadi belajar memilah barang, nyimpen hanya yang bener-bener dibutuhin, dan hidup lebih ringkas. Itu efek positif yang gue rasain.

Selain itu, suasana komunitasnya bikin gue merasa nggak sendirian. Ada beberapa acara warga kayak kerja bakti bareng atau kumpul kecil yang bikin rasa kebersamaan tumbuh. Hal-hal kayak gini jarang gue temuin kalau masih ngekos sendiri. Jadi meskipun ada kekurangan, kenyamanan itu datang dari cara lo nikmatin prosesnya.

Kesimpulan

Kalau lo tanya apakah tinggal di rusunami itu worth it, jawaban gue: iya. Memang nggak sempurna, tapi cukup banget buat jadi pilihan hunian pertama. Gue ngerasa ini jalan tengah antara ngekos dan punya rumah landed yang harganya udah makin nggak masuk akal di kota besar.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pengalaman ini bikin gue lebih menghargai arti punya tempat sendiri. Jadi buat lo yang lagi mikirin alternatif hunian, menurut gue rusunami bisa jadi opsi realistis dan bijak. Tinggal gimana lo nyesuain diri dan bikin tempat kecil itu jadi versi terbaik dari rumah lo sendiri.

Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang seputar residence

Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Atap Void — Model Atap Estetika Untuk Hunian Nyaman!

Author