Jakarta, incaresidence.co.id – Namanya Fandi, seorang pegawai perusahaan swasta berusia 32 tahun. Lima tahun lalu, dia bersemangat sekali mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Semua terasa sempurna. Cicilan 3,5 juta per bulan masih tergolong ringan baginya yang saat itu memiliki gaji stabil 10 juta rupiah per bulan.
Namun, siapa sangka? Pandemi melanda, perusahaan tempat Fandi bekerja terpaksa mengurangi gaji karyawan. Gajinya turun hingga separuh. Awalnya, ia masih bisa bertahan, tetapi setelah beberapa bulan, Fandi kesulitan membayar cicilan. Cicilan KPR mulai tertunggak satu bulan, dua bulan, hingga akhirnya ia mendapat surat peringatan dari bank.
Fandi stres berat. Rumah idaman yang dulu dia perjuangkan kini berbalik jadi beban. Kisah ini bukan cuma milik Fandi. Ada banyak orang lain seperti dirinya, menghadapi KPR macet yang bisa terjadi kapan saja, bahkan tanpa diduga.
Masalah KPR macet ini bukan sekadar isu kecil. Menurut data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit macet di sektor properti mencapai triliunan rupiah di Indonesia. Fakta ini menunjukkan bahwa KPR macet benar-benar masalah serius yang harus dipahami dengan baik oleh masyarakat, terutama generasi muda yang kini banyak mengambil kredit rumah pertamanya.
Apa Itu KPR Macet dan Mengapa Bisa Terjadi?
Buat yang belum paham, KPR macet adalah situasi ketika kamu gagal membayar cicilan rumah tepat waktu secara berturut-turut hingga lebih dari 90 hari atau tiga bulan. Biasanya, kalau sudah masuk tahap ini, bank akan mulai serius mengambil tindakan.
Tapi, kenapa sih seseorang bisa sampai mengalami KPR macet?
Salah satu penyebab utama yang paling sering ditemui adalah hilangnya sumber pendapatan, seperti yang dialami Fandi tadi. Tapi selain itu, ada juga penyebab lain seperti:
-
Kenaikan suku bunga mendadak. Jika kamu mengambil KPR dengan bunga floating (mengambang), maka kenaikan suku bunga bank bisa meningkatkan cicilan hingga jadi berat untuk dibayar.
-
Gaya hidup dan manajemen keuangan yang buruk. Ada juga nih kasus KPR macet yang disebabkan karena pemilik rumah nggak bijak mengatur keuangan. Misalnya, terlalu boros atau tidak memiliki dana cadangan.
-
Pengeluaran tak terduga seperti sakit keras, kecelakaan, atau kebutuhan keluarga mendadak lainnya yang mengganggu stabilitas finansial.
Tapi yang pasti, KPR macet bukan cuma perkara ketidakdisiplinan finansial. Kadang-kadang faktor eksternal seperti pandemi, krisis ekonomi, atau PHK masal yang nggak bisa kamu kontrol juga turut andil menyebabkan masalah ini terjadi.
Dampak Serius dari KPR Macet yang Perlu Kamu Ketahui
Kalau sudah sampai ke tahap macet, apa sih dampak yang akan kamu alami? Apakah cuma ditegur bank lalu selesai? Tentu saja nggak sesederhana itu.
Pertama, kamu akan terkena denda keterlambatan yang cukup besar. Biasanya sekitar 0,5% hingga 1% dari cicilan yang tertunggak, per hari. Kalau keterlambatan terus berlanjut, jumlahnya bisa fantastis.
Kedua, kamu akan menghadapi risiko rumah disita oleh bank. Kalau sudah disita, rumah impian yang susah payah kamu perjuangkan itu akan dilelang. Hasil lelang nantinya digunakan untuk menutup sisa utangmu ke bank.
Ketiga, ini yang mungkin paling berbahaya, yaitu catatan buruk di BI Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK). Kalau sudah masuk daftar hitam, kamu akan kesulitan mendapat pinjaman atau kredit di masa depan. Ini bisa sangat merugikan, apalagi kalau suatu saat kamu butuh kredit untuk kebutuhan lain.
Ada cerita menarik dari seorang teman jurnalis yang pernah mewawancarai seseorang bernama Satria. Gara-gara KPR macet, dia masuk daftar hitam. Bertahun-tahun dia nggak bisa ajukan kredit apapun, bahkan kredit motor sekalipun. Dampaknya bukan cuma finansial, tapi juga mental. Dia merasa terjebak dan sulit bangkit lagi.
Solusi Cerdas Mengatasi KPR Macet Sebelum Terlambat
Kalau kamu atau orang dekatmu mengalami KPR macet, jangan panik dulu. Ada beberapa solusi cerdas yang bisa diambil:
Pertama, negosiasi dengan bank.
Langkah terbaik adalah segera menghubungi bank dan jelaskan situasi dengan jujur. Percaya deh, bank sebenarnya lebih suka kamu bayar, meskipun terlambat, daripada harus melelang rumahmu. Bank biasanya akan menawarkan opsi restrukturisasi seperti penurunan suku bunga, perpanjangan tenor, atau perubahan skema cicilan.
Kedua, lakukan over kredit.
Kalau memang sudah sangat sulit bayar cicilan, opsi ini cukup realistis. Kamu bisa mencari pihak lain yang mau melanjutkan cicilan rumahmu. Tentu, pilih pihak yang bisa dipercaya, ya.
Ketiga, manfaatkan dana darurat.
Kalau punya tabungan darurat, inilah saat tepat buat pakai. Dana ini setidaknya bisa memberi napas tambahan sementara mencari solusi permanen.
Ada juga solusi lain seperti refinancing atau mengajukan penjadwalan ulang kredit. Semua itu sangat bergantung pada kondisi finansial masing-masing. Tapi intinya, segera bertindak sebelum terlambat, jangan biarkan rumah disita begitu saja.
Pencegahan KPR Macet dengan Perencanaan Keuangan yang Matang
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah ini juga berlaku banget buat KPR. Sebelum ambil KPR, pastikan kamu sudah memiliki perencanaan keuangan yang matang.
Salah satu tipsnya adalah memastikan bahwa cicilan rumah maksimal 30% dari total penghasilan bulananmu. Jangan tergiur rumah mewah dengan cicilan besar kalau ujungnya bikin hidupmu susah.
Penting juga untuk selalu punya dana darurat minimal tiga sampai enam bulan pengeluaran. Kalau tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau ada kejadian nggak terduga, dana ini bisa menyelamatkanmu dari KPR macet.
Nggak kalah penting, rutin evaluasi kondisi keuangan. Jika penghasilan berubah atau ada pengeluaran besar mendadak, segera atur ulang pos-pos keuanganmu.
Penutup: Rumah Impian, Bebas dari Ancaman KPR Macet
Akhir kata, KPR macet memang masalah serius, tapi bukan berarti nggak ada solusi. Kamu harus paham penyebabnya, tahu konsekuensinya, dan tentu saja segera mengambil langkah cepat saat masalah datang.
Cerita Fandi di atas bisa dialami siapa saja, tapi dengan perencanaan matang, sikap proaktif, dan tindakan tepat waktu, KPR macet bisa dihindari atau setidaknya diselesaikan dengan baik. Ingat, memiliki rumah impian seharusnya bikin hidupmu nyaman, bukan jadi beban yang terus menghantui.
Yuk, mulai atur keuanganmu lebih baik agar rumah impianmu tetap aman dan nyaman tanpa ancaman KPR macet di kemudian hari!
Baca Juga Artikel dari: Lantai Vinyl Terbaik untuk Rumah Modern dan Elegan
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Seputar Residence